Jakarta, Beritasatu.com – Monumen Nasional (Monas) merupakan salah satu bangunan ikonis di Jakarta. Bertepatan dengan HUT ke-496 DKI Jakarta, yuk simak sejarah Monas di bawah ini!
Monas selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara yang tengah berkunjung ke Ibu Kota Jakarta. Bangunan yang berada di lahan sebesar 80 hektar tersebut sering digunakan sebagai tempat wisata, pusat pendidikan, dan tempat untuk mengadakan acara kenegaraan, misalnya HUT DKI Jakarta 22 Juni.
Jakarta pada tahun ini akan merayakan ulang tahun ke-496. Di tahun-tahun sebelumnya, perayaan ulang tahun Jakarta digelar di halaman Monas dengan sejumlah atraksi seperti kembang api, pawai kesenian, festival makanan, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, Monas punya kaitan sangat erat dengan HUT Jakarta.
Dalam rangka memperingari HUT ke-496 Jakarta yang jatuh pada 22 Juni, mari simak sejarah Monas. Berikut pembahasan singkatnya.
Sejarah Monas
Pencetusan ide membangun Tugu Monas pertama kali disampaikan Presiden Soekarno. Dia berkeinginan untuk membangun sebuah bangunan monumen untuk mengenang dan mengabadikan perjuangan bangsa Indonesia. Presiden Soekarno bahkan menyiapkan tim panitia untuk mengurus pembangunan monumen ini, yang dinamakan tim Yuri.
Melansir situs Badan Sertifikasi Kadin DKI Jakarta, panitia yang diketuai langsung oleh Soekarno itu bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pembangunan Monas, termasuk mengumpulkan biaya pembangunannya yang harus dikumpulkan dari swadaya masyarakat sendiri.
Tim panitia pun mulai melakukan perancangan dengan cara menggelar sayembara guna mencari desain yang menunjukkan kepribadian Indonesia dan menimbulkan semangat kepahlawanan. Sayembara tersebut diselenggarakan dua kali. Pertama, digelar pada 17 Februari 1955, dan sayembara kedua digelar 10 Mei 1960. Sayangnya hasil desain yang muncul belum memenuhi kriteria yang diinginkan.
Oleh sebab itu, Presiden Soekarno menunjuk sejumlah arsitek, yakni Soedarsono, Frederich Silaban, dan Ir. Rooseno untuk merancang ulang desain landmark Jakarta itu. Proses pembangunan monumen ini dimulai pada 17 Agustus 1961 diatas sebuah lahan yang sebelumnya merupakan lapangan sepakbola yang berada di kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.